AmboSoftware - Setelah menjuarai X Factor pertama
Indonesia, nama Fatin Sidqia Lubis mendadak terkenal dan menjadi
perbincangan dimana-mana. Fatin memang di takdirkan untuk terkenal lewat
kemampuannya mengolah suara dan penampilannya, sebagai mana nama
pemberian orang tuanya ‘Fatin’ yang berarti “orang yang memikat orang
lain dengan perkataan atau perbuatannya’.
Namun ternyata daya
tarik Fatin bukan hanya karena suara khasnya, namun penampilan Fatin
yang mengenakan Jilbab tak pelak mengisi tempat tersendiri di hati
penggemarnya. Tak banyak memang remaja yang tampil di ajang tarik suara
dengan penampilan seperti Fatin, tetap istiqamah mengenakan busana
muslimnya. Biasanya kita akan disuguhkan dengan tontonan yang penuh
dengan buka-bukaan aurat sebagai daya tarik lain, bahkan tidak sedikit
peserta yang memiliki olah suara yang pas pasan berani tampil dengan
mengandalkan penampilan yang ‘maaf’ sedikit buka-bukaan.
Pujian
pun datang dari banyak pihak. Ketua MUI bidang seni dan budaya, KH. A.
Cholil Ridwan berkirim surat memuji dan memberikan nasihat agar Fatin
tetap istiqamah berjilbab.
Surat Ketua MUI untuk Fatin Shidqia Lubis
“Sudah tahan gangguan, godaan dan cobaan, insya Allah,” kata Fatin menanggapi pujian dan nasihat sang ulama.
Pujian
juga datang dari wartawan Prancis yang kebetulan datang ke Indonesia
untuk meliput salah satu Juri X Factor, Anggun C Sasmi. Dua wartawan
Prancis yang datang ke Indonesia mengatakan kagum dengan Fatin yang
memiliki suara khas dan menutup auratnya dengan berkerudung.
Padahal,
Fatin mengenakan jilbab bukan semenjak kanak-kanak tapi baru ketika dia
mulai memasuki Sekolah Menengah Atas. Sebagai mana dituturkan sang
ayah Bahari Lubis. Bahari punya cara tersendiri, yaitu memberikan sebuah
buku tentang agama. “Saya gak pernah memaksa, waktu itu saya cuma kasih
buku biar dia paham bahwa agama itu bukan hanya kewajiban saja, tapi
juga kebutuhan,” ujar Bahari.
Dari membaca buku itu dan setelah
diberikan pemahaman, sejak itulah Fatin memutuskan untuk berhijab.
“Waktu awal-awal masuk SMA dia memutuskan pakai jilbab, walaupun sempat
di awal-awal mengenakan jilbab, dia sempat melepas jilbabnya” jelas
Bahari.
Sejauh ini kata Bahari, meski Fatin sudah jadi idola, dia
tak lantas akan melepas jilbabnya. “Sampai sekarang dia malah gak mau
lepas kerudung,” pangkas nya.
Salah satu rutinitas Fatin yang
jarang sekali dilakukan remaja seusianya dan sampai saat ini masih
dijalankan dengan istiqamah adalah mengaji. Dikisahkan Bahari bahwa
Fatin hampir setiap hari mengaji usai shalat Maghrib berjamaah dan makan
malam bersama keluarga.
“Setelah itu Fatin mengaji dan Isya dia sudah pulang, begitu setiap hari,” ujar Bahari
Di
saat anak-anak seusianya lebih senang bermain, Fatin justru tetap rajin
datang mengaji. Padahal kata Bahari, dirinya tidak pernah memaksa Fatin
untuk selalu mengaji.
“Di pengajian itu memang jarang ada anak
seusia Fatin mengaji, anak SMP saja yang ngaji di situ sudah jarang,
paling anak-anak SD. Tapi Fatin masih mau mengaji,” pungkas.
Kehidupan
religius yang diterapkan keluarga Fatin, ternyata membentuk Fatin
menjadi seorang anak yang berbakti pada orang tuanya. Dengan
bergelimangnya hadiah yang didapat setelah menjuarai X Factor Indonesia,
tidak serta merta membuat Fatin lupa diri dan berfoya-foya. Justru uang
tersebut bukan dipergunakan untuk kesenangan pribadi sebagai mana
layaknya anak-anak seusianya, tetapi diberikan kepada kedua orang tuanya
untuk biaya naik haji.
“Duitnya sih buat berhaji mama dan papa,
meski masih beberapa tahun lagi,” ujar Fatin usai dipilih penonton
sebagai pemenang X Factor Indonesia di Hall D, Jakarta International
Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5) dini hari. Fatin, tetaplah
berkarya dan Istiqamah, semoga dikemudian hari bisa berdakwah lewat olah
suara. (chi/am/jpnn)